Menganalisis Jurnal Ilmiah
UTS
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Nama : Fia Nurul Fauziah
NIM : 1106617027
- Analisis Struktur
Jurnal ilmiah ini terdiri dari
:
- Judul : Pola
Pikir Perempuan Dalam Novel-Novel Karya
Nh Dini
- Penulis : Nini Ibrahim dan Prima
Gusti Yanti
- Abstrak
A. Tujuan : Mengkaji sebuah karya sastra dengan menggunakan
analisis isi
B. Metode :
Kualitatif deskriptif
C. Hasil : Pola pikir
mensintesa (The Synthesizing Mind)
- Pendahuluan : Latar belakang
dan pengenalan
- Metode : Jenis
penelitian
- Hasil : Hasil
dan pembahasan
- Menganalisis kesalahan penggunaan PUEBI dalam
jurnal ilmiah
Keterangan :
Kalimat atau kata berwarna
hijau adalah kalimat yang telah diperbaiki.
Kalimat berwarna
kuning adalah kalimat penjelasan.
POLA
PIKIR PEREMPUAN DALAM NOVEL-NOVEL KARYA
NH DINI
(KAJIAN
ANALISIS
ISI)
Nini Ibrahim dan Prima
Gusti Yanti
Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
niniibrahim13@yahoo.com
Abstrak:
Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji sebuah karya sastra
dengan menggunakan analisis isi, sekaligus mengetahui
representasi pola pikir berupa disipliner, mensintesa, kreasi, penghargaan,
dan etis serta peranan
wanita dalam novel-novel karya Nh. Dini. (spasi setelah
titik) Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif
dengan teknik analisis isi. Metode penelitian
deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Kegiatan
penelitian ini dilakukan
dengan cara mencari, mengumpulkan, membaca, dan mempelajari artikel-artikel
atau laporan-laporan yang berhubungan dengan objek penelitian. Hasil yang diperoleh bahwa pola pikir perempuan yang paling
mendominasi digambarkan oleh Nh. Dini dalam novel-novelnya ialah pola pikir
mensintesa (The Synthesizing
Mind) yaitu kemampuan menyampaikan hasil integrasi dari
pemikirannya pada orang banyak. Pola pikir
sintesa melatih kesadaran untuk berpikir luas dan fleksibel dan mau menerima sudut pandang dari
multi disiplin.
Kata
kunci: Pola pikir, perempuan, novel
PENDAHULUAN
Salah satu masalah
yang sering muncul dalam karya sastra adalah subordinasi perempuan. Perempuan
dikondisikan dalam posisi yang lebih rendah dari laki-laki. subordinasi perempuan, Perempuan
dikondisikan dalam posisi yang lebih rendah dari laki-laki. (Mengganti tanda
titik dengan tada koma karena kalimat setelah subordinasi perempuan menjelaskan
tentang hat tersebut). Kondisi
ini membuat perempuan berada dalam posisi tertindas, inferior, tidak memiliki
kebebasan atas diri dan hidupnya. Dalam hal ini, perempuan dikondisikan sebagai
makhluk yang lemah sedangkan laki-laki dikondisikan sebagai makhluk yang kuat.
Akibatnya peran perempuan sering diabaikan dalam kehidupan publik karena
perempuan hanya cocok dalam peran keluarga saja.
Nh. Dini adalah
novelis wanita Indonesia yang paling subur produktivitasnya. Karya-karya Nh. Dini menyuarakan tentang
perjuangan perempuan yang juga rajin membicarakan permasalahan
dominasi laki-laki dan konstruksi sosial yang sangat patriarkal patriarkat (saya
tidak menemukan kata “patrialkal” dalam KBBI edisi V, mungkin yang dimaksud
penulis adalah “patriarkat”, sistem pengelompokan sosial yang sangat
mementingkan garis keturunan bapak) melalui
novelnya. Selain itu, pembaca dihadapkan
pada permasalahan-permasalahan kehidupan perempuan yang terjadi saat ini.
Dengan gaya
ketenangan seorang wanita, Nh.Dini mampu
menghadirkan perjuangan, pergulatan, dan pemberontakan wanita dalam mencari
jati diri dan kebebasan. Walau sekecil apapun kebebasan yang didapat, tokoh Sri
dalam novel pada Sebuah Kapal Pada Sebuah Kapal (menuliskan nama buku,majalah atau surat kabar yang dikutip dalam
tulisan menggunakan huruf italic atau huruf miring, tidak menggunakan tanda
petik karena buku telah dipublikasikan), atau tokoh
Hiroko dalam roman yang sama Roman yang Sama,
tampak dengan gigih memperjuangkannya.
Berdasarkan
periode sastra karya Nh.Dini di antaranya: (1) Pada
Sebuah Kapal (1972), (2) Pertemuan Dua Hati (1986), (3) Hati yang Damai (1998),
(4) Jepun Negerinya Hiroko (2000), dan (5) Argenteul: Hidup Memisahkan Diri
(2008).
Menjadi
seorang penulis bukanlah hal yang mudah seperti membayangkan karakter dari
setiap tokoh. Selain itu, membangun pola pikir dari tokoh yang akan dimunculkan, turut menjadi seni tersendiri bagi si penulis. Seperti Nh Dini Nh. Dini (Konsistensi penulisan harus
penulis perhatikan dalam penulisan jurnal ilmiah ataupun karya tulis ilmiah)
yang memberikan gambaran pola pikir perempuan dalam tokoh-tokoh di
novel-novelnya. Terkait hal tersebut, Novel-novel karya Nh. Dini dapat
dijadikan sebuah penelitian mengenai pola pikir perempuan. Untuk mengetahui
sikap serta pandangan seorang perempuan yang memiliki perbedaan dalam
masalahnya.
Adapun masalah
yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pola pikir perempuan dalam
novel-novel karya Nh. Dini dengan teknik analisis isi. Pola pikir yang akan
dikaji meliputi dari pola pikir 1) disipliner, 2) mensintesa, 3) kreasi, 4)
penghargaan, dan 5) etis. Pola
pikir yang akan dikaji meliputi dari pola pikir : 1) disipliner, 2) mensintesa, 3) kreasi, 4)
penghargaan, dan 5) etis. (Penggunaan
tanda titik dua pada akhir suatu pernyataan yang diikuti rangkaian atau
pemerian).
METODE
Dalam penulisan
penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan
analisis isi. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah salah satu jenis
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan
apa adanya (West, 1982:19). Dengan penelitian metode kualitatif deskriptif,
memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji
hipotesis, mengembangkan teori yang memiliki vadilitas universal (west, 1982).
Dengan penelitian metode kualitatif
deskriptif, memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan antar variabel, dan menguji hipotesis, mengembangkan teori
yang memiliki vadilitas universal (west, 1982). (Penggunaan kata dan pada uraian lebih dari satu)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil
analisis pola pikir perempuan dalam novel-novel karya Nh. Dini, sebagai berikut.
No
|
Novel
|
Pola Pikir
|
||||
Disipliner
|
Mensintesa
|
Kreasi
|
Penghargaan
|
Etis
|
||
1
|
Pada
Sebuah Kapal
|
4
|
8
|
3
|
3
|
4
|
2
|
Pertemuan
Dua Hati
|
12
|
16
|
7
|
12
|
32
|
3
|
Hati
Yang Damai
|
2
|
17
|
4
|
3
|
2
|
4
|
Jepun
Negerinya Hiroko
|
5
|
4
|
4
|
5
|
2
|
5
|
Argenteuil: Hidup Memisahkan
Diri
|
5
|
6
|
5
|
4
|
2
|
Pembahasan
1.
Pola pikir disipliner
·
Pada Sebuah Kapal
Dalam novel ini pola pikir disipliner yang
muncul tidak lebih dari 4 temuan. Seperti sikap Sri yang menunjukkan bahwa pola
pikir yang didapatkan, dipelajari berdasarkan pembelajaran atau pendidikan
formal sebelumnya. Seperti pada kutipan: “Bagiku,
ini (membaca buku-buku cerita bahasa Inggris) merupakan satu-satunya jalan untuk
lebih mengenal bahasa yang semakin penting bagi orang-orang yang mengingnkan kemajuan
di segala lapagan.”
·
Pertemuan Dua Hati
Dalam novel ini pola pikir disipliner yang
muncul melebihi dari novel Pada Sebuah
Kapal yaitu ± 12 temuan. Seperti sikap Bu Suci
kalau pada saat-saat tertentu timbul pemberontakan yang berupa kemarahan dan kemudian
mengarah keamukan tentulah disebabkan karena dia kurang atau tidak diberi
ajaran mengendalikan diri.
Sama halnya dengan Pada Sebuah Kapal, novel Hati
Yang Damai Hati yang Damai pola
pikir disipliner yang muncul tidak lebih dari 2 temuan. Seperti sikap ibu Dati,
Nh. Dini memberikan gambaran perempuan zaman dahulu bahwa seorang perempuan
tidak perlu pergi bersekolah. Lihat pada kutipan berikut. “...Ibuku
tidak mengaharapkan aku menjadi perempuan sekolahan. Dan aku tinggal dengan
kemuraman yang semakin mengerikan.”
·
Jepun Negerinya Hiroko
Dalam novel Jepun Negerinya Hiroko ini yang
tergambarkan sebagai pola pikir disipliner terdapat 5 kutipan dalam temuan. Hal
ini tergambar dalam kutipan yang menggambarkan pola pikir disipliner “Aku
lebih suka mendengarkan percakapan lingkungan intelek yang sangat menarik itu”. Kutipan tersebut menggambarkan Dalam hal ini Dini
terlihat sebagai perempuan yang berinteltual tinggi, sehingga dalam
kehidupannya ia lebih suka berkumpul dengan orang yang memiliki inteltual juga.
Inteletual Dini membentuk pola piker Dini yang sangat cerdas.
·
Argenteuil: Hidup Memisahkan Diri
Dalam novel Argenteuil: Hidup
Memisahkan Diri Argenteuil: Hidup
Memisahkan Diri, serupa dengan
Pertemuan Dua Hati bahwa ± 5 temuan dari pola pikir disipliner. Salah satu pola
pikir disipliner pada kutipan berikut: “...Lintang
memulai ajaran di kelas terminal. Dia
akan menempuh ujian guna mendapatkan Ijazah
baccalaureat di ujung tahun. Aku tidak terlalu risau mengenai kemampuannya
di bidang studi.” Ini menunjukkan bahwa pemikiran Dini yang selalu percaya akan
kemampuannya anaknya itu. sedangkan lintang mengikuti ujian itu secara
pendidikan formal Sedangkan lintang mengikuti ujian itu
secara pendidikan formal. (menggunakan
huruf capital di awal kalimat dan tanda titik di akhir kalimat).
2. Pola
pikir mensintesa
·
Pada Sebuah Kapal
Dalam novel ini, pola pikir mensintesa
ditemukan paling banyak dibandingkan dengan pola pikir lainnya yaitu berjumlah ±
8 temuan. Hal ini dapat dilihat bahwa Nh. Dini memberikan gambaran kepada pola
pikir perempuan untuk memikirkan dan mencermati segala sesuatu sebelum
bertindak. Namun bukan berarti seluruhnya tindakannya berjalan baik. Namun bukan berarti seluruh
tindakannya berjalan baik. (penggunaan kata seluruhnya tindakannya merupakan
kalimat tidak efektif).
·
Pertemuan Dua Hati
Pada novel Pertemuan Dua Hati, pola pikir
mensintesa juga ditemukan hampir banyak dibandingkan dengan pola pikir lainnya,
sekitar ±16 temuan. Salah satu penggambaran Nh. Dini dalam pola pikir mensintesa
yaitu “...Kekuatan jiwa seseorang seringkali tergantung dari
cukup tidaknya dia menerima kasih sayang di masa kecil. Kemudian, pengasuhan
keluarga, pendidikan agama dan sekolah menjadi perlengkapan seterusnya.”
Pada novel ini, pola pikir mensintesa juga
paling banyak ditemukan dibandingkan pola pikir lainnya, sekitar ±17 temuan.
Salah satu kutipan yang mengandung pola pikir mensintesa karya Nh. Dini, yaitu
pada kutipan; “...Aku adalah istri terkutuk yang
mengingkari kesetiaan dan kecintaan suamiku. Aku yang setiap kali melihat dan
mendendam mendengar perbuatan orang lain dengan cibiran bibirku, kini telah
menodai diri dengan perbuatan yang jauh lebih hina.”
·
Jepun Negerinya Hiroko
Pada novel ini, pola pikir
mensintesa ditemukan berjumlah 4 buah dalam hasil analisis novel Jepun Negerinya Hiroko. Pola pikir
mensintesa pada novel ini menggambarkan tokoh Dini sebagai
perempuan yang juga berpendidikan, Dini banyak memiliki pengetahuan yang
tinggi. Ia ingin memiliki kebebasan seperti yang ia inginkan. Sikap Yves yang
berubah setelah menikah membuat Dini merasa tidak nyaman karena terkekang oleh
suaminya tersebut. Penggambaran
tersebut didukung dengan kutipan “Tetapi aku tidak menyukai cara
suamiku mengekang diriku. Perilaku itu demikian berbeda dari yang kukenal: Yves
sebagai lelaki yang dermawan, selalu memanjakan aku termasuk saudara-saudaraku,
bahkan rekan-rekanku di Kemyoran”.
·
Argenteuil: Hidup Memisahkan Diri
Pada novel ini, pola pikir mensintesa
tidak terlalu mendominasi seperti novel-novel lainnya. Penggambaran hasil
analisis pola pikir ini dalam dilihat pada kutipan berikut. “...Pengemasan
barang lancar dan sesuai dengan kehendakku. Kusengaja bersikap mantap dank
eras (kata dank dan eras tidak ditemukan di KBBI versi V dan kalimat menjadi
sulit dimengerti) ketika
berhadapan dengan para petugas pindahan, karena aku tahu, bahwa kebanyakan dari
mereka memandang rendah kaum perempuan. Apalagi yang berkulit coklat seperti
diriku.”
3. Pola
pikir kreasi
·
Pada Sebuah Kapal
Dalam novel ini, pola pikir kreasi
ditemukan tidak lebih dari 3 temuan, sama halnya dengan analisis pola pikir
disipliner. Dapat dilihat penggambaran Nh. Dini tentang pemikiran perempuan
terkait dengan kreasi yaitu “...Aku
sehat, aku bekerja dan ingin terus menari. Tapi tidak hendak sampai di sini saja.
Aku telah diajar Sutopo untuk memiliki sesuatu, untuk maju di suatu lapangan. Sebagai
penyiaraku penyiar aku tidak bisa maju lagi. Tapi sebagai penari.”
·
Pertemuan Dua Hati
Dalam novel ini, pola pikir kreasi tidak
lebih dari 7 temuan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan novel Pada Sebuah Kapal. Salah satu contoh
kutipan yang dikategorikan sebagai pola pikir kreasi adalah “...Pengertian
orang biasanya lebih dapat diharapkan jika dia diajak berunding.”
Dalam novel Hati Yang Damai Hati yang Damai (menggunakan italic yang menandakan judul buku dan tidak
menggunakan huruf y capital pada penulisan yang), pola pikir kreasi hanya 4 temuan. Dapat
dilihat bahwa Nh. Dini menggambarkan pemikiran perempuan pada zamannya sulit
untuk membangun kreasi-kreasi dari masyarakat yang ada.
·
Jepun Negerinya Hiroko
Dalam novel Jepun Negerinya Hiroko pola pikir kreasi
terdapat hasil analasis sebanyak 4 buah kutipan yang menggambarkan pola pikir
kreasi. Kutipan yang menggmabrkan menggambarkan pola pikir kreasi ini adalah “Aku lebih
suka diberitahu jauh-jauh hari jika suamiku mengundang orang makan dirumah
kami. Dengan demikian aku bisa memasak dengan lebih tenang”.
·
Argenteuil: Hidup Memisahkan Diri
Pada novel ini, pola pikir kreasi tidak
lebih dari 5 temuan yang digambarkan oleh Nh. Dini. Salah satu kutipan pola
pikir kreasi yang tergambar adalah “...Tapi seketika itu
juga pikiranku membubung ke angkasa, mengucapkan syukur kepada Yang yang Maha Kuasa. Inilah
kesempatan yang diberikan kepadaku. Inilah jawaban atas doa-doaku. Aku harus
bisa mempengaruhi Lintang, dia yang tidak begitu bersemangat jika
menyebut-nyebut Perguruan Tinggi di Amerika.”
4. Pola
pikir penghargaan
·
Pada Sebuah Kapal
Pada novel ini, pola pikir penghargaan
hanya terdapat 3 temuan. Nh. Dini memberikan gambaran pola pikir perempuan
dalam novelnya, lebih menitikberatkan pada masalah batin tokohnya. Sedikit
sekali menemukan pola pikir penghargaan terhadap orang lain maupun diri
sendiri.
·
Pertemuan Dua Hati
Dalam novel Pertemuan Dua Hati, Nh. Dini
memberikan pola pikir perempuan lebih banyak dibandingkan novelnya yang lain.
Lebih dari 12 kutipan yang mengandung pola pikir penghargaan, seperti pada
kutipan “...Tidak ada orang baik atau pandai atau cekapan cakap atau cekatan (tidak ditemukan di dalam KBBI
versi V, yang dimaksud oleh penulis kemungkinan cakap atau cekatan) dalam
segala-galanya. Kamu termpil dalam hal pertukangan, otakmu cerdas meskipun
pelajaranmu biasa-biasa saja.”
Pada novel Hati Yang Damai dalam memberikan gambaran mengenai pola pikir
penghargaan, tidak banyak ditemukan pada tokoh perempuan. Dati lebih banyak
memberikan sintesanya dibandingkan sebuah penghargaan, mengingat bahwa sejak
kecil ia haus akan kasih sayang. Dati hanya bisa memberikan bentuk penghargaan
pada dirinya sendiri. Lihat pada kutipan berikut. “...Aku
sudah puas dengan hidupku yang sekarang; seperti kau, aku tidak memikirkan
hidupku nanti.”
·
Jepun Negerinya Hiroko
Pada novel Jepun Negerinya Hiroko ini memberikan
gembaran pola pikir penghargaan. Hasil analisis dalam novel ini terdapat 5 buah
kutipan. Berikut ini kutipan yang menggambarkan pola pikir penghargaan “Dan
semenjak aku mengenal kepelitannya dalam hal benda-benda yang kukenakan ataupun
belanjaan sehari-hari, aku lebih suka tidak menyinggung soal uang dihadapan
orang lain”.
·
Argenteuil: Hidup Memisahkan Diri
Pada novel ini, Nh. Dini memberikan pola
pikir terkait penghargaan pada tokoh perempuan tidak lebih dari 5 kutipan.
Salah sati kutipan yang menggambarkan penghargaan sebagai berikut “...Tentu
aku amat terharu dan bersyukur menerima warisan tanda kedermawanan majikanku
tersebut. Selama hampir setengah tahun itu kehidupanku berjalan cepat penuh
peristiwa dan perubahan, seolah-olah digesekan oleh waktu.
5. Pola
pikir etis
·
Pada
Sebuah Kapal
Pada novel ini, pemikiran dari perempuan mengenai pola
pikir etis tidak tergambar secara dominan, hanya 3 kutipan yang terdapat di
dalam novel, yang mengandung pola pikir etis. Lihat pada kutipan berikut. “…Kami tinggal di kampung, tetapi ibuku tidak mau
kalau anak anaknya dipengaruhi oleh sikap dan ajaran orang-orang biasa. Baginya
seorang anak perempuan adalah wakil dari kehalusan, kesucian, dan keindahan..“
·
Pertemuan Dua Hati
Pada novel ini, pola pikir
perempuan mengenai etis ditunjukkan pengarang melalui dialog si “Aku”, seperti
pada kutipan. “Sebagai wanita berkarir, aku tetap merasa
lebih tenang jika dapat bekerja sekailus mengawasi anak-anak. Mengajar di satu
tempat dengan sekolah anakku merupakan impian yang ideal.” Pola pikir etis merupakan sikap yang bertanggung
jawab moral yang tinggi dari beberapa aspek. Dalam novel ini, pola pikir etis
sangat terlihat ± 12 kutipan untuk dianalisis.
Dalam novel ini, pola pikir
etis tidak tampak hanya sedikit dari pemikiran perempuan yang dihadirkan oleh
Nh. Dini. Seperti pada kutipan berikut. “Tentu saja aku
merasakannya. Aku bahkan terkejut menerima perbedaan dunia luar itu. Tapi Wija
menolongku. Wija menghadapkan
aku ke dunia pergaulan yang sebenarnya antara manusia dan sahabat sesama kerja.” Pola pikir yang terdapat dalam pikiran Dati, bahwa
Wija mampu bertanggung jawab dan membedakan sesuatu hal dari beberapa aspek.
·
Jepun Negerinya Hiroko
Pada novel ini, sikap atau
pola pikir mengenai etis berdasarkan hasil analisis sangat sedikit ditemukan
berjumlah 2 buah kutipan yang menggambarkan sikap atau pola pikir mengenai
etis. Hal ini didukung oleh kutipan berikut “Aku
adalah seorang patriot tulen yang tidak menganggap agama atau idealisme berada
di atas segala-galanya”.
·
Argenteuil: Hidup Memisahkan Diri
Pada novel ini, sikap atau
pola pikir mengenai etis lebih tampak. Terdapat lebih dari 4 kutipan yang
mengandung pola pikir etis, salah satu kutipan tersebut ialah “…Kami
sebagai orangtua memberi pengarahan kepada anak, bahwa budaya kita berlainan
dan sudah bagus begini untuk dilanjutkan. Jangan karena ini menjadi modern,
lalu meniru-niru kebiasaan orang di belahan dunia lain.” dimana orang tua dapat memiliki tanggung jawab kepada
anaknya untuk memberikan arahan yang baik.
SIMPULAN
Pola pikir perempuan dalam novel-novel Nh. Dini meliputi dari
disipliner, mensintesa, kreatif, penghargaan, dan etis. Pada pelukisan pola
pikir, Nh. Dini menuangkan pemikiran perempuan dengan sederhana di setiap
novelnya. Pola pikir yang digambarkan dalam novel, tidak mendominasi seluruh
aspeknya, seperti dalam novel Pada Sebuah
Kapal pola pikir yang mendominasi adalah mensintesa, novel Pertemuan Dua Hati pola pikir yang
mendominasi adalah etis, novel Hati Yang
Damai pola pikir yang mendominasi adalah mensintesa, novel Jepun Negerinya Hiroko pola pikir yang
mendominasi adalah disipliner dan penghargaan, dan novel Argenteuil: Hidup
Memisahkan Diri pola pikir yang mendominasi adalah disipliner. Akan tetapi,
secara umum novel-novel yang dianalisis telah tergambar pola pikir seorang
perempuan dalam novel-novel Nh. Dini.
REFERENSI
Agni,
Binar. 2008. Sastra Indonesia Lengkap.
Jakarta: Hi-Fest Publishing
Dweck,
Carol S., 2008. Change Your Mindset. Diakses
dari: http://rachmatsoegiharto.blogspot.co.id/2013/04/apa-sih-pola-pikir-itu.html.
Diunduh pada hari kami, tanggal 1 Desember 2016. Pukul. 08.00 WIB
Endaswara,
Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian
Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fakih,
Mansour. 2012. Analisis Gender dan
Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gardner,
Howard. 2005. Five Minds of Future. Diakses
dari: http://www.nuriazhari82.web.id/2016/01/pola-pikir-manusia-kreatif-menurut-para.html.
Diunduh pada hari kami, tanggal 3 Desember 2016. Pukul. 10.00 WIB
Kutha
Ratna, Nyoman. 2013. Teori, Metode, dan
Tehnik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Stanton,
Robert. 2012. Teori Fiksi Robert Stanton.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugihastuti.
2010. Gender dan Inferioritas Perempuan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan,
Henry Guntur.1984. Prinsi-prinsip Dasar
Sastra. Bandung: Angkasa.
Wahyuningsih,
Fahmi. Perjuangan Tokoh Emansipasi
Perempuan Indonesia dan Jerman. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Surabaya. (Lentera, Jurnal Studi
Perempuan Vol. 9. No. 1, Juni 2013)
http://duniakorap.wordpress.com/2011/02/26/nilai-%E2%80%93-nilai-dalam-karya-sastra/Phianzi1989.blogspot.
Diunduh pada hari kami, tanggal 4 Desember 2016. Pukul. 08.00 WIB
http://www.kamusq.com/2012/11/gender-pengertian-dan-definisi.html. Diunduh
pada hari kami, tanggal 4 Desember 2016. Pukul. 10.00 WIB
Komentar
Posting Komentar